MANAJEMEN DIKLAT
“PERTANYAAN UAS”
Nama : Khusnul Dewi Anggraini
No.Reg : 1445096076
1. Seperti yang kita tahu banyak orang mendefinisikan tentang manajer, lalu bagaimana pengertian manajer yang mengarah pada pengembangan manajemen?
Sebelum mengarah pada pengertian manajer, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu makna pengembangan manajemen. Pengembangan manajemen adalah pendidikan, pelatihan, transfer pengetahuan, dan akhirnya sampai pada pendemonstrasian keterampilan dari orang-orang yang didefinisikan sbg manajer oleh masing-masing organisasi. Pengembangan manajemen ini adalah pilihan, jadi ada beberapa organisasi yang tidak menyediakan program-program pembangunan untuk manajernya.
2. Bagaimana kebutuhan akan manajemen pengembangan dalam sebuah organisasi dapat muncul?
Sebuah organisasi membutuhkan adanya manajemen pengembangan melalui dua factor. Pertama, untuk membantu organisasi menanamkan filosofi dan nilai-nilai dan untuk mengkompensasi kurangnya sumber terpercaya lain dari pelatihan untuk manajer nya. Kedua, perubahan konstan. Hampir semua organisasi saat ini mengalami transformasi yang signifikan karena tekanan ekonomi eksternal yang pada gilirannya telah memicu perubahan internal. Dunia manajemen telah terbalik oleh ekonomi global yang baru di mana persaingan global telah menghancurkan pasar stabil dan seluruh industri. Peningkatan penggunaan teknologi saja memiliki dampak besar pada cara kita semua berperilaku bisnis sehari-hari.
3. Mengapa keberadaan manajemen pengembangan sangat penting dalam sebuah organisasi?
Seperti yang telah disebutkan, dahsyatnya perubahan mempengaruhi sebuah organisasi, dan di sinilah peran manajemen pengembangan dibutuhkan. Ketika kekuatan eksternal datang mendorong perubahan internal pada tingkat yang mengagumkan, maka manajer diharapkan untuk tahu kapan untuk menerapkan perintah dan kontrol teknik tradisional sambil mengarahkan karyawan dalam cara-cara tradisional untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan. Pada saat yang sama, mereka akan berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mendorong pengambilan risiko baik bagi dirinya sendiri dan bawahan mereka. Organisasi akan datar, dengan sedikit lapisan manajemen, dan mungkin akan lebih mampu merespon dengan cara yang lebih tepat waktu untuk isu-isu kritis. Superstar individu akan harus belajar untuk lebih peduli dengan kinerja tim secara keseluruhan. Peran informasi pemotongan tradisional dimainkan oleh manajer dengan cepat memberikan cara untuk berbagi informasi karena sebagian besar untuk inovasi teknologi baru dan peningkatan penyebaran tim dan menyanjung struktur hirarki. Delegasi akan tetap penting, tetapi pemberdayaan akan menjadi teriakan karyawan. Semua harapan ini dapat terwujud dengan adanya fungsi pengembangan manajemen.
4. Bagaimana perbedaan anatara kemampuan seorang manajer pada masa lalu dengan masa kini?
TRADISIONAL MASA DEPAN
MENGELOLA MEMIMPIN
Traditional Development IBM story 1990’s Develompent
MENGONTROL MEMPENGARUHI
“Span of Control” Span of Support
MENUNJUKKAN MEMFASILITASI
“We Should Do” “What are your thoughts on how we might approach this?”
MENGHINDARKAN RISIKO MENGELOLA RISIKO
Kiss of Death Prudent Risk – “Wild Ducks”
ORGANISASI HIRARKI ORGANISASI SEJAJAR
Layers of MGMT = Status Loss of Power Base
INDIVIDUAL KELOMPOK
Super Star One of Many
MEMILIKI INFORMASI MEMBAGI INFORMASI
Power Often Difficult
MENGUTUS MEMBERI WEWENANG
Give Task Give Task & Decision Making
5. Mengapa komitmen penting dalam sebuah manajemen development?
Persiapan bisa berarti beberapa hal untuk orang yang berbeda, dan hal ini sangat penting bahwa kita menghabiskan waktu tentang hal ini sebelum kita melangkah lebih jauh. Informasi pada bagian ini relevan terlepas dari apakah fungsi pengembangan manajemen yang baru bagi organisasi atau tradisi lama terbentuk. Kebutuhan untuk memiliki komitmen organisasi untuk MD melampaui lip service adalah mutlak penting. Bahkan, lama mapan fungsi MD sering berjalan risiko mengambil komitmen organisasi untuk diberikan. Pidato para eksekutif yang meliputi komitmen organisasi untuk MD mungkin suara yang bagus untuk hubungan masyarakat dan moral manajemen, tapi uji nyata sering ditemukan pada faktor-faktor seperti pendanaan, partisipasi oleh manajemen senior, kehadiran, evaluasi program, dan akhirnya MD apakah atau tidak merupakan bagian dari rencana strategis secara keseluruhan organisasi. Ada satu jawaban bagaimana untuk memastikan komitmen organisasi, dan ada juga banyak cara untuk menampilkan kekurangan daripadanya. Banyak yang dikatakan dan ditulis hari ini tentang perlunya sebuah organisasi memiliki visi untuk masa depan-apa nya itu berusaha untuk menjadi. Demikian pula, ada harus didokumentasikan visi atau kebijakan yang cukup spesifik untuk membuat sangat jelas peran dan tujuan dari MD. Seperti visi sebagian besar atau pernyataan tujuan atau arah, ini akan membantu membangun dan memberi makna pada MD dalam organisasi. Ini berarti bahwa harus dalam mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
6. Bagaimana mendapatkan keterlibatan yang lebih besar oleh semua manajemen di dalam organisasi dalam pengembangan manajemen?
Cara untuk mendapatkan keterlibatan cukup sederhana, yaitu dengan meminta mereka. Cara lain adalah dengan wawancara, partisipasi dalam rapat manajemen departemen, roundtables manajemen, dan penggunaan survei, semua ini dapat menjadi sumber potensial dari informasi yang baik dalam menentukan siapa yang harus dilibatkan. Penggunaan survei yang dirancang khusus untuk tujuan menentukan kebutuhan pengembangan manajemen organisasi adalah teknik yang sangat direkomendasikan. Penguatan dan kemajuan atas program adalah tujuan yg harus dilakukan oleh mereka, para karyawan. Lalu cara yang lebih baik untuk menjelaskan konten ini adalah dengan menggunakan bahan umpan balik, yaitu survei, dengan survey ini akan menunjukkan bagaimana Anda menanggapi keinginan mereka. Nah, dengan teknik ini di dalam sebuah organisasi dapat meyakinkan Anda kepada siapa saja yang memiliki potensi besar untuk mendapatkan pengembangan manajemen.
7. Bagaimana fungsi pengembangan manajemen?
Fungsi sderhananya adalah entitas organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengkordinasikan atau memberikan substansi program. Entitas ini bisa mengmabil banyak bentuk, seperti departemen, beberapa individu yang didedikasikan untuk pengembangan manajemen, vendor atau pemasok yang dikontrak untuk menyediakan layanan tertentu atau bberapa kombinasi dari tim internal dan eksternal yang mengkhususkan diri di daerah tertentu. Dalam kebanyakan kasus peran dalam organisasi memerlukan setidaknya sumber daya yang berdedikasi. Jumlah kerja yang dibutuhkan sangat besar dari konsepsi pengembangan manajemen, untuk penjualan inisiatif untuk senior, manajemen desain program, pengiriman content, pengukuran efektifitas program, modifikasi kirimannya, pelaporan kepada manajemen organisasi, dll.
8. Mengapa seleksi dan tanggung jawab perencanaan karir harus jelas dan dipikirkan dengan baik?
Perencanaan karir adalah suatu program yang sengaja direncanakan bagi karyawan atau manajer untuk memberi mereka sebuah pelatihan dengan harapan agar lebih professional dalam bidang pekerjaannya. Lalu seleksi ini digunakan agar program pengembangan tersebut menjadi tepat guna dan tepat sasaran. Setiap karyawan atau manajer yang akan diikut sertakan dalam pengembangan karir harus melalui proses penseleksian yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan tanggung jawab inilah yang sangat penting, agar apa yang telah diikuti tidak menjadi mubazir. Setelah karyawan atau manajer mengikuti program pengembangan karir, maka diharapkan mereka mampu mempraktekan untuk mentransfer ilmunya kepada bawahannya.
9. Bagaimana fungsi benchmarking yang mengarah pada pengembangan manajemen?
Benchmark pada program pengembangan manajemen adalah untuk memastikan bahwa ide-ide terbaik dari sejumlah sumber sedang dimanfaatkan. Bencmarking pada konteks ini mengacu pada pemeriksaan program pengembangan manajemen pada organisasi untuk mempelajari apa yang telah dan belumbekerja dengan baik di sana. Proses ini dapat mencegah kenakalan dan berpikir yang terisolasi yang dengan mudah dapat menjadi perangkap bagi upaya secara keseluruhan. Cara melakukan benchmarking adalah sangat mudah, pelajari apa yang orang lain lakukan, dan pinjamlah ide-ide terbaik yang memungkinkan.
10. Bagaimana cara untuk mengukur atau mengetahui tingkat efektivitas suatu organisasi?
Cara yang mudah adalah dengan adanya program pengakuan karyawan terhadap pekerjaannya. Di sisi lain, peningkatan kinerja saham (misalnya), walaupun tidak terkait langsung dengan upaya dan tujuan pengembangan manajemen sesungguhnya, tetapi ini adalah tujuan dari pembangunan manajemen, yang akan menjadi fakta bahwa adanya tim manajemen yang efefktiv. Cara pengukuran lainnya adalah dengan pengamatan terhadap reputasi organisasi secara kesulurahan di dunia pada umumnya.
Soal dan Jawaban UAS MANDIK
Reportase 10 "Make Questions" (Pertemuan 15)
Jakarta, 19 Desember 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (Gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke limabelas yang berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Hari itu adalah waktu untuk memeriksa pertanyaan yang telah mahasiswa buat. Lima pertanyaan dari 10 pertanyaan tersebuat adalah pertanyaan yang akan ditanyakan saat UAS mendatang. Tetapi ternyata, hampir semua pertanyaan yang mahasisa buat mengalami kesalahan yang terletak pada kata tanyanya. Pertanyaan yang benar adalah diawali dengan kata Tanya bagaimana atau mengapa.
Karene waktu masih panjang maka mahasiswa diberi kesempatan untuk merivisi pertanyaannya saat itu juga. Bagi yang belum selesai dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, bersamaan dengan semua tugas sebelumnya.
Sekian reportase saya, terimaksih :)
Reportase 9 "Revisi Penganggaran" (Pertemuan 14)
Jakarta, 12 Desember 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (Gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kala itu berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Seperti biasa awal perkuliahan dimulai dengan mengoreksi tugas. Kali ini tugas yang dikoreksi adalah tugas sebelumnya yang belum tuntas dan anggaran. Berhubung beliau tidak bisa mengajar karena bentroknya waktu untuk menghadiri acara penutupan magang, maka beliau hanya mengkoreksi bagian penganggarannya saja, itu pun hanya satu mahasiswa. Tetapi setelah beliau sekilas melihat tugas penganggaran seluruh mahasiswa, ternyata letak kesalahan tugas kali ini hampir sama, yaitu terletak pada format, bagian volume dan akomodasi untuk narasumber.
Karna keterbatasan waktu ini, maka beliau meminta waktu tambahan untuk memeriksa secara terperinci tugas penganggaran, dan kami (mahasiswa) sepakat untuk mengadakan jam tambahan Manajemen Diklat pada hari kamis, 15 desember 2011.
Tugas untuk pertemuan berikutnya adalah membuat 10 pertanyaan terkait tugas translate yang telah dikumpulkan pada awal pertemuan perkuliahan.
Sekian reportase saya, terimakasih :)
Reportase 8 "Penganggaran" (Pertemuan 11)
Jakarta, 21 November 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (Gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke sebelas yang berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Seperti biasa perkuliahan selalu diawali dengan pemeriksaan tugas minggu lalu yaitu pembuatan silabus, jadwal pelatihan dan brosur hotel yang diperkirakan sebagai tempat pelatihan. Dan sperti biasa juga pasti selalu ada yang harus direvisi kembali dan kembali dikembalikan pada pertemuan minggu depan.
Setelah itu beliau mulai masuk pada materi penganggaran dan mulai menjelaskan. Beliau menerangkan apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan anggaran pelatihan diklat seperti anggaran dalam persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan pelatihan diklat. Dan beliau menugaskan kami untuk membuat anggaran pelatihan dan dikumpulkan 2 minggu kedepan karena pada senin mendatang beliau berhalangan untuk hadir.
Skian reportase saya, terimakasih :)
Reportase 7 Manajaemen Diklat (Pertemuan 10)
Jakarta, 14 November 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (Gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke sepuluh yang berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Pertemuan kali ini diawali dengan mereview tugas sebelumnya yaitu jadwal pelatihan diklat. Hasilnya adalah hampir seluruh tugas dikembalikan kepada mahasiswa, hanya 3 orang saja yang diperkirakan benar. Ternyata kesalahan terbesarnya adalah tidak dicantumkannya nama pada panitia atau pun nara sumber yang bersangkutan. Kesalahan ini akan menyebabkan kekeliruan pada perkiraan anggaran yang tepat sasaran. Akhirnya, tugas pembuatan jadwal pelatihan harus direvisi minggu depan sekaligus dilakukan pencocokkan terhadap silabus berkaitan dengan jumlah jam diklat dan mata diklatnya.
Selain itu beliau membahas sedikit mengenai akomodasi penginapan untuk pelatihan diklat dan menganjurkan kami untuk mencari fasilitas hotel yaitu meeting room yang termasuk dalam fullboard.
Sekian reprtase saya terimakasih :)
Reportase 6 "Modul dan Jadwal Pelatihan" (Pertemuan 9)
Jakarta, 7 November 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke sembilan yang berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Seperti biasa awal perkuliahan selalu dibuka dengan pemeriksaan tugas mahasiswa. Tugas yang dikumpulkan kali ini adalah pembuatan silabus. Nampaknya, begitu banyak silabus yang dibuat tiap mahasiswa, sehingga rasanya tak mungkin jika tugas tersebut diperiksa satu persatu saat jam perkuliahan, bisa-bisa untuk satu kali pertemuan saja tidak cukup. Oleh karena itu beliau akan memeriksanya sendiri dan akan memberitahu kesalahan-kesalahan tiap mahasiswa pada pertemuan yang akan datang.
Jadi, pertemua ini Pak Amril membahas mengenai modul yag harus dibuat untuk setiap mata diklat masing – masing mahasiswa. Satu kalimat yang tersirat dalam benak saya selama menjalani perkuliahan ini, yaitu sepertinya setelah saya lulus mata kuliah ini, saya akan membuka tempat kursus menjahit sesungguhnya, hhehe. Balik lagi ke modul, pak amril menjelaskan sedikit mengenai apa itu modul dan apa saja yang harus ada di dalam modul. Modul berisikan pengantar, kompetensi, materi, metode, bahan dan alat, proses, tagihan, dan rangkuman. Setelah itu, beliau memberikan tugas untuk membuat 2 modul saja pada mata diklat yang telah dibuat, tetapi sebelum melangkah pada tugas ini beliau memberikan tugas untuk membuat jadwal pelatihan terlebih dahulu.
Begitu banyak manfaat yang dapat saya petik dari perkuliahan manajemen diklat ini, mudah-mudahan semangat kami mahasiswa, khususnya saya akan terus membara dalam menyelesaikan segala tugas yang diberikan. Sekian reportase saya, terimakasih :)
Reportase 5 "Silabus" (Pertemuan 8)
Jakarta, 31 Oktober 2011, lantai 3 ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan (gedung Daksinapati) Kampus A Universitas Negeri Jakarta, berlangsung perkuliahan Manajemen Diklat oleh Bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd. Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke delapan yang berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul dari 08.00 sampai 10.00.
Pertemuan kali ini seharusnya membahas mengenai silabus, tetapi setelah Pak Amril memeriksa tugas minggu lalu mengenai struktur diklat, ternyata masih banyak mahasiswa yg kurang tepat dalam menentukan kompetensi yang harus diberikan, sehinga waktu perkuliahan ini banyak digunakan untuk mereview tugas. Disamping memeriksa tugas, beliau juga menjelaskan sedikit mengenai silabus, dan kemudian memberikan format kolom untuk membuat sialbus. Format tersebut terdiri dari 7 kolom, yang berisi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sarana/sumber belajar dan penilaian. Kemudian beliau memberikan tugas membuat silabus untuk semua mata diklat yang ada pada struktur diklat yang telah dibuat.
Tidak terasa waktu telah habis, dan tugas silabus tersebut dilanjutkan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya (7 November 2011), sedangkan tugas revisi struktur diklat diukumpulkan keesokan harinya.
Sekian reportase saya, terima kasih :)
KHUSNUL DEWI ANGGRAINI
14445096076
MP NR 2009