Reportase 7 "Pencitaan dan Pengembangan Produk"

# Penciptaan dan Pengembangan Produk #

Dalam kenyataan pasar, banyak sekali produk yang tidak bertahan lama. Oleh karena itu, perlu adanya penciptaan dan pengembangan terhadap produk atau jasa lama. Produk baru dapat diartikan dengan produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk dan merk-merk baru yang dikembangkan perusahaan.

Booz, Allen dan Hamilton menandai adanya 6 golongan produk baru
1. Inovasi utama. Pengembangan produk yang ditujukan pasar baru. Kategori ini sangat beresiko namun bila berhasil dapat memberikan keuntungan yang sangat besar.
2. Bisnis start-up. Cara baru dan inovatif untuk mengetahui kebutuhan terkini dari konsumen dan meningkatkan jangkauan pilihan yang tersedia.
3. Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani. Memungkinkan penyedia jasa menggunakan customer base sebaik-baiknya dan melakukan penjualan silang (cross-sell) produk lain. Perubahan teknologi telah meningkatkan kesempatan untuk inovasi dan kreativitas.
4. Perluasan lini produk. Menawarkan jasa kepada konsumen dengan variasi yang lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada. Hal ini inovasi umum bagi bisnis yang sudah mencapai fase kematangan, atau yang sudah memiliki segmen pasar inti yang ingin dipertahankan.
5. Perbaikan produk. Memperbaiki tampilan ( fitur ) dari produk yang sudah ada.
6. Perubahan gaya. Pengembangan unsur nyata dari produk jasa. Contoh : citra baru perusahaan, seragam baru, dan lain-lain.

Pada umumnya perusahaan hanya menggabungkan dari 6 golongan yang adakarena salah satunya dipertimbangkan unsure biaya. Hanya bagian yang kecil yaitu 10% yang benar-benar produk baru. Jenis produk tersebut melibatkan biaya dan resiko yang cukup tinggi.

Reportase 6 "Marketing Mix"

# MARKETTING MIX #
Universitas Negeri Jakarta, 20 April 2011, dengan Amri Muhamad S, Pd. Pertemuan kala itu membahas mengenai Marketting Mix.
“Dalam marketting mix dikenal dengan sebutan 4P, yaitu Produk, Price, Place, Promotion”, tegas Pak Amril.
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk di perhatikan, diambil atau yang dikonsumsi yang mungkin memuaskan dari sebuah keinginan dan kebutuhan. Diperhatikan maksudnya, ketika kita membeli tiket untuk menonton film demi memuaskan keinginan, film hanya ditonton saja atau diperhatikan tanpa dikonsumsi. Konsumsi maksudnya, segala hal yang dapat dinikmati, dipakai atau digunakan. Nah, konsumsi ini pun selain demi memuaskan keinginan ada juga yang memang kebutuhan, seperti pengkonsumsian obat ketika seseorang sedang sakit. Pengkonsumsian ini bukan pilihan melainkan kebutuhan yang harus dilakukan.
a. Consumer Product, adalah produk yang dibeli untuk dinikmati konsumen itu sendiri. Ada beberapa jenis consumer produk, diantaranya:
1) Convenience, yaitu produk yang dibeli terus menerus dan harus dibeli bahkan dianggap kebutuhan yang wajib. Konsumen atau pembelinya pun dalam jumlah yang banyak. Contoh: pembelian makanan atau minuman.
2) Shopping product, yaitu pembelian produk dengan memilah atau menimbang antara produk yang satu dengan produk lainnya. Jenis ini memungkinkan konsumen menjadi sangat selektif untuk mendapatkan suatu produk.
3) Specialty product, produk yang dibeli hanya pada waktu tertentu. Produk ini memungkinkan adanya keunikan tersendiri dan jarang dijumpai.
4) Unsought, yaitu pembelian produk karena alasan ikut-ikutan. Pada dasarnya konsumen tidak sangat menginginkan atau membutuhkan produk ini, tetapi pembeian dilakukan atas alasan ikut-ikutan atau mengikuti trend.
b. Industrial Product, ialah pembelian produk kaitannya dengan kepentingan bisnis. Artinya, produk yang dibeli dalam jumlah banyak untuk dapat dijual kembali.
Ada beberapa alasan seseorang membeli atau memilih sutau produk, diantaranya:
1. Attributes (kelengkapan)
a. Kualitas
1) Daya tahan (keawetan suatu produk)
2) Kehandalan, misal pada hp untuk mampu mengirim dan menerima foto.
3) Precious (enak dipandang)
4) Easy to operate (kemudahan untuk mengoperasikan)
5) Repair (kemudahan untuk menservice)
6) Other value attitude (nilai lain yang dipresepsi beda)
b. Features
c. Product design
2. Brand, ini digunakan untuk membuat beda suatu bisnis dengan bisnis lain yang sama misalnya.
a. Term atau terminology, yaitu slogan atau istilah yang digunakan suatu bisnis.
b. Sign, tanda yang digunakan pada suatu bisnis yang mampu memberikan pesan dengan jelas. Contoh, rumah makan padang memakai tanda rumah gadang.
c. Symbol
1) Brand equity, ketika seseorang menggunaka brand suatu produk ada sensasi berbeda yang dirasakan. Contoh: hp querty pada masing-masing brand, maka orang akan memilih querty pada brand yang dianggap bagus.
2) Brand sponsor, brand yang dijadikan sebagai induk suatu produk. Contoh: MNC group, Garuda Food, Unilever.
3) Co branded, digunakannya brand bersama untuk memperluas pangsa pasar. Contoh: dengan mencantumkan brand Danone pada produk Aqua, maka pasar yang dituju adalah internasional.
3. Packaging, berbicara tentang kemasan atau bagaimana suatu produk dibungkus.
4. Label, kemampuan untuk menunjukkan sebuah label pada suatu produk. Contoh: profesi guru dapat diasumsikan lulusan IKIP.
5. Product service, kemudahan dalam menservice.

Tugas Mandiri "Segmentasi Bisnis Kursus Menjahit"

Mengapa saya ingin membuka usaha kursus menjahit, mulanya saya sangat ingin bisa menjahit dengan menggunakan mesin. Saya tertarik dengan keterampilan yang satu ini karena menurut saya ini adalah keterampilan yang multi fungsi. Ketika seseorang sudah mampu dan mahir dalam menjahit maka dia akan dapat melakukan keterampilannya itu untuk berbagai hal. Karena tidak sedikit dari hal-hal yang dekat dengan kita, seperti di rumah, kantor, sekolah, restoran, mall atau bahkan yang kita kenakan sekali pun berhubungan dengan sesuatu yang dijahit. Artinya, orang akan mampu sukses dengan kemampuannya hanya dalam menjahit dan tentu tidak terlepas dengan kreatifitas untuk mengambil suatu peluang dan kesempatan.

Nah, ketika itu pula saya memutuskan untuk mengikuti kursus menjahit. Ternyata untuk menemukan tempat kursus menjahit cukup sulit, terlebih dengan jam kursus pada malam hari (karna saya adalah seorang mahasiswi). Itu mengapa yang membuat saya berfikir bahwa peluang untuk membuka usaha kursus menjahit adalah peluang bisnis yang menjanjikan.

Jadi, bisnis saya ini bergerak di bidang jasa dengan memberi kursus menjahit pada konsumen. Karena bergerak di bidang jasa maka saya mengutamakan kepuasan konsumen, yaitu mampu dan memiliki keterampilan menjahit. Saya sangat sadar bahwa minat masyarakat khususnya di kota sangat minim sekali untuk menjahit, terlebih mengikuti kursus yang di dalamnya terdapat serangkaian aktifitas yang harus dijalani. Oleh karna itu, saya mempunyai strategi pemasaran agar bisnis yang saya jalani ini dapat berkembang dikalangan mana pun, diantaranya:

1. Kursus jahit yang saya buka ini bukanlah kursus jahit pada umumnya yang hanya menawarkan satu jasa saja , tapi berbagai macam jasa. Jadi saya menawarkan banyak peket yang didalamnya menawarkan serangkaian aktifitas yang berbeda-beda dan lebih spesfik antar paketnya, sebagai contoh:

1. Paket I : kursus menjahit dan membuat baju pria (pada paket ini tentunya diajarkan menjahit sampai konsumen mengetahui pola dan mampu membuat apa pun yang berhubungan dengan sesuatu yang dipakai oleh pria secara umum)
2. Paket II : kursus menjahit dan membuat baju wanita (kursus menjahit, belajar pola dan sampai mampu membuat pakaian wanita secara umum, seperti kemeja, rok, celana atau pun long dress)
3. Paket III : kursus membuat kebaya (paket ini lebih khusus dan harus mempunyai kemampuan menjahit terlebih dahulu, jadi konsumen lebih diarahkan bagaimana membuat kebaya dari awal hingga finishing dan dikenalkan serta di ajarkan untuk membuat model-model kebaya lainnya)
4. Paket IV : kursus untuk membuat sentuhan-sentuhan atau aksesoris pakaian (paket ini lebih diajarkan bagaimana membordir, membuat payet, kerah, kancing atau hiasan lainnya)
5. Dan paket lainnya

2. Jam buka kursus jahit ini dari jam 8 am sampai jam 9 pm dan dibuka setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur. Strategi ini dilakukan agar konsumen yang berminat dan memiliki kesibukan lain tidak mudah bentrok dan dapat memilih waktu kursusnya.

3. Tempat kursus ini tidak hanya membuka layanan kursus saja, tapi juga membuka lapangan pekerjaan. Jadi, disamping membuka kursus menjahit, saya juga membuka home industry yang bergerak di bidang fashion, tentunya fashion ini sangat luas jadi tidak perlu khawatir bahwa home industry ini tidak berkembang. Sehingga, konsumen yang sudah menjalani kursus kemudian belum mendapat pekerjaan maka mereka bisa di salurkan untuk bekerja di home industry.

4. Saya akan membuat beberapa cabang yang akan di tempatkan di daerah perkotaan maupun pedesaan dan daerah yang kebanyakan masyarakatnya pengangguran, tidak mampu dan putus sekolah. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia diharapkan memiliki keterampilan sehingga mampu untuk mengurangi pengagguran dan menaikkan pendapatan perkapita setip daerah.



Berdasarkan strategi pemasaran yang ingin saya jalani seperti diatas, maka saya melakukan identifikasi terhadap segmen usaha kursus menjahit ini, yaitu:

1. Geografis

a. Nation, untuk saat ini kursus menjahit hanya didirikan di Indonesia, karena tujuan awalnya adalah membuat bangsa Indonesia menjadi kreatif dengan memiliki keterampilan menjahit dan mengurangi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia. Tetapi tidak menutup kemungkinan kursus menjahit juga akan didirikan di Negara lain.

b. Region (wilayah), saya mendirikan kursus menjahit di tiga titik, maka tentu ada perbedaan diantara ke tiganya terlebih perbedaan pada harga. Hal ini dilakukan karena perbedaan lingkungan setip wilayah.

c. City

1) Saya akan mendirikan pusat kursus menjahit ini di kota, seperti yang telah saya ungkapkan mengenai kekhawatiran terhadap masyarakat kota yang lebih menyukai sesuatu yang serba instan dan kurangnya minat terhadap keterampilan jahit ini, maka saya akan merubah pandangan dan persepsi masyarakat kota bahwa keterampilan ini penting dimiliki dan banyak manfaatnya melalui seminar-seminar yang dilakukan di sekolah-skolah atau bahkan perusahaan-perusahaan.

2) Selanjutnya akan dibuka cabang di daerah pedesaan, di pedesaan tidak sulit untuk mencari konsumen karena mereka lebih paham mengenai keterampilan ini dan manfaatnya. Masyarakat desa lebih berfikir dan tertarik untuk membuka usaha sendiri ketimbang menjadi pegawai.

3) Titik ke tiga adalah mendirikan kursus menjahit di lingkungan yang kebanyakan masyarakatnya pengangguran dan banyaknya angka putus sekolah. Pendirian kursus ini lebih bertujuan agar masyarakat di sana memiliki keterampilan yang kemudian dapat menciptakan lapangan pekerjaan agar mengurangi angka pengangguran dan anak jalanan di daerahnya. Tentunya kursus ini hanya dipungut biaya sangat murah atau bahkan gratis.

2. Demografis

1. Usia, kursus menjahit ini di peruntukkan pada siapa saja tanpa terbatas usia. Karena menjahit butuh pemahaman dan pengertian mengenai menjahit itu sendiri dan hal-hal yang terkait dengan menjahit, maka otomatis umurlah yang berperan disini. Artinya, mereka yang mampu mengikuti kursus ini adalah pada umur mandiri, yaitu sekitar 12 tahun sampai umur yang tak dibatasi. Karena mandiri pun relative, maka sekiranya mereka yang berada di bawah 12 tahun dan merasa sudah mandiri akan diperkenankan mengikuti kursus ini.
2. Gender, tidak ada perbedaan gender dalam kursus menjahit. Artinya, kursus menjahit ini diperkenankan untuk pria dan wanita karena sesungguhny keterampilan itu tidak terbatas pada siapa yang memilikinya.

3. Psikografis

1. Sosial, kursus menjahit ini mungkin untuk semua lapisan social. Saya mematok harga yang terjangkau pada daerah tersebut. Kursus menjahit ini didirikan pada tiga titik, kota, desa, dan angka pengangguran tinggi, otomatis ada perbedaan harga pada tiga titik tersebut. Hal ini dilakukan karena adanya penyesuaian terhadap lingkungan dan perbedaan biaya. Sehingga semua lapisan social dapat mengikuti kursus menjahit ini.
2. Behavior, kursus ini menyediakan berbagai paket (seperti telah dijelaskan sebelumnya) yang bermacam-macam agar lebih menarik. Sehingga, orang yang sama sekali belum bisa menjahit dan yang sudah mahir menjahit pun dapat mengikuti kursus ini dengan memilih paket yang lain untuk menguprade kemampuannya.
3. Benefit, untuk membuka kursus menjahit ini yang diutamakan adalah kualitas pengajar dan kenyamanan layanan yang diberikan. Ketika orang tahu bahwa pengajar adalah orang yang berkualifikasi atau berkualitas, maka orang akan percaya untuk mengikutii kursus. Kursus menjahit ini juga diutamakan layananannya agar orang merasa nyaman dan menjadi senang untuk belajar, sehingga materi-materi yang diberikan akan mudah masuk dan dipahami oleh konsumen.
4. Menjahit adalah dasar dari fashion atau bahkan barang-barang lain yang berkaitan dengan bahan dan benang. Sehingga jika dilihat dari sering tidaknya digunakan, maka menjahit sangat dibutuhkan bagi semua produk.